Friday, December 16, 2011

Kunjungan ke Liponsos yang Bermakna

Melanjutkan postingan saya tentang kunjungan ke Liponsos, saya ingin sedikit beropini. Sewaktu saya mengikuti kuliah ini, saya merasa senang. Selain karena ini kuliah di luar kampus pertama saya, saya juga dibuat penasaran dengan tempat yang dituju. Hujan yang saat itu mengganggu perjalanan, tidak mengurangi rasa penasaran saya. Namun saat sampai di Liponsos Keputih, rasa penasaran saya masih belum hilang. Saya masih penasaran dengan siapa yang akan saya temui. Saat memasuki ruang aula Liponsos, rasa penasaran saya terjawab juga. Ternyata ada beberapa ibu-ibu yang sedang duduk. Mereka adalah penghuni Liponsos ini.

Saat duduk di depan para ibu-ibu penghuni Liponsos ini, saya merasa senang. Saya senang bisa berada di tempat yang mulia ini. Tempat yang menampung sekitar 950an anjal, gepeng, dan lansia. Apalagi yang ada di hadapan saya adalah ibu-ibu. Wanita-wanita “super”. Saya lebih senang lagi saat acara bermain bersama. Memainkan game KI bersama ibu-ibu yang ada di sana. Tertawa bersama, senang-senang bersama. Benar-benar momen yang indah.
Saat saya bersama dengan ibu Supriya di permainan kedua, saya sangat senang. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil. Mulai dari ibu Supriya bahagia bisa berada di Liponsos ini sampai keinginan besar ibu Supriya untuk bekerja. Saya merasa malu di sini. Saya merasa malu kepada ibu Supriya. Saya dengan fasilitas hidup yang lengkap, masih sering mengeluh dan putus asa. Tapi ibu Supriya dengan fasilitas yang sederhana di Liponsos ini, bu Supriya tetap bersyukur dan tetap setia pada keinginannya untuk bisa bekerja.
Pada saat seperti ini, saya merasakan esensi utama dari kuliah ini. Empati. Dengan kita melihat, mendengarkan, dan memperhatikan orang lain, kita bisa mengetahui bagaimana keadaan orang itu. Di saat kita memikirkan dan mencoba merasakan apa yang dirasakan orang lain, maka itulah empati. Saya saat itu membayangkan bagaimana jika saya nanti seperti orang-orang yang ada di sini. Pertanyaan itu benar-benar menyentuh hati saya. Saya tak henti-hentinya bersyukur saat itu dengan apa yang sudah saya miliki. Saya merasa selama ini sudah lalai dengan nikmat yang diberikan Allah.
Setelah bercerita dengan bu Supriya, semua mahasiswa menyanyikan lagu Laskar Pelangi dan Bunda. Pada saat menyanyikan lagu Bunda, suasana menjadi haru. Saya merasa tersentuh bisa berada di antara bunda-bunda yang hebat yang ada di Liponsos ini.

Terakhir adalah tentang pembelajaran. Kata-kata bu Bu Ninda yang mengatakan, “sebagai mahasiswa kalian harus bisa berempati terutama pada masyarakat” benar-benar membuat saya berpikir bahwa rasa empati memang perlu untuk dimiliki semua orang.
Sekian opini saya tentang kunjungan ke Liponsos Keputih dan tentang empati. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



Artikel Terkait

4 comments:

  1. Overall dah bagus sip2
    Visit my blog too, Ok?

    ReplyDelete
  2. wahh ... bagus bagus d^^b .. nice share, jadi bisa lebih bersyukur dengan apa yang sudah kita dapat sekarang :D

    ReplyDelete
  3. siip ;)

    membk mata dan telinga, agar empati

    ReplyDelete