Resensi Tempat : Ex Penjara Kalisosok

Penjara Kalisosok, dulu dan sekarang

            Pernah dengar tempat yang bernama penjara Kalisosok? Kemarin saya berjalan-jalan ke tempat itu. Bagaimana perjalanan saya di sana? Mari kita kemon.

Mungkin tidak banyak yang tahu tentang tempat ini. Tempat ini adalah bekas penjara yang berada di daerah Surabaya Utara. Letaknya dekat dengan Jembatan Merah. Penjara ini dibangun pada masa penjajahan Belanda dan digunakan untuk tempat penahanan dan penyiksaan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Beberapa contoh sosok terkenal yang pernah ditahan di sini adalah Ir. Soekarno dan K. H. Mas Mansur.

            Setelah Belanda meninggalkan Indonesia, penjara ini kemudian beralih fungsi menjadi tahanan yang dikhususkan untuk menampung para tahanan kelas berat ataupun yang terkait dengan masalah politik. Dengan tipe tahanan yang seperti ini, kondisi lingkungan sekitar juga sedikit terpengaruh. Daerah ini, sampai dengan sekarang, termasuk daerah yang cukup rawan untuk dilewati lebih dari pukul 10 malam kalau anda bukan warga setempat.

            Namun sekarang penjara ini sudah lama tidak difungsikan sebagai penjara. Hal ini bisa diketahui dari melihat sekilas tembok yang kelihatan “lusuh” dan menara pengawas yang kacanya sudah tidak ada. Dari luar tembok bisa dilihat pohon – pohon yang menjulang tinggi di dalam. Menandakan tempat itu sudah lama tidak berpenghuni lagi.

Jalan Belakang Penjara dan bekas menara pengawas penjara

            Penjara ini baru terlihat berwarna saat PT HM Sampoerna Tbk. membeli tembok bagian luar yang menghadap ke jalan Belakang Penjara dan menugaskan para seniman kota untuk menghiasinya dengan lukisan yang indah. Tema dari lukisan ini tentu saja berkaitan erat dengan pabrik rokok Sampoerna. Beberapa tema yang pernah diangkat adalah tentang entertainment, pekerja pabrik, dan pekerja perkebunan.

Foto-foto gambar di dinding belakang penjara

            Dinding yang berwarna – warni tersebut merupakan objek foto yang indah yang akan memuaskan hati para fotografer di manapun. Kalaupun tidak , paling tidak lukisan di dinding itu cukup memuaskan hati saya yang asyik jepret – jepret sana – sini. Kekontrasan warna cerah dinding itu sangat terasa apabila kita melihat ke seberang, di mana berbagai rumah tua, yang sebagian besar kosong, berderet dengan cat putihnya yang kusam dan desain arsitekturnya yang kuno. 

            Sebuah berita menarik sempat dimuat tentang eks-penjara ini. Yaitu tentang kabar bahwa bagian dalam eks-penjara ini dipergunakan sebagai kos-kosan berharga murah. Kamarnya tentu saja adalah bekas sel – sel tahanan. Fasilitas yang ada tentu saja sangat minim. Ada yang berniat mencoba?

Artikel Terkait