Friday, December 23, 2011

Manfaat Iman

            Iman adalah sebuah kata yang secara bahasa artinya adalah kepercayaan. Berdasarkan istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Kita memang diperintahkan oleh Allah untuk beriman. Dan yang sudah kita ketahui, semua perintah Alah SWT akan membawa kebaikan bagi yang mengamalkan.

Manfaat yang dapat diperoleh dari iman, antara lain:
1.     Iman melenyapkan kepercayaan pada benda mati/syirik
Pada zaman yang sudah serba modern ini, tidak berarti sudah tidak ada masyarakat yang mengagung-agungkan kekuatan supernatural. Pada praktek kenyataannya, banyak dari umat manusia yang masih mempercayai kekuatan magis atau supranatural serta memuja benda-benda mati atau bahkan melakukan kegiatan syirik. Orang – orang yang melakukan hal – hal seperti yang telah disebutkan tadi bukan berarti orang yang melakukan bukanlah orang Islam. Beberapa orang Islam bahkan melakukan praktek tersebut, namun orang itu belum bisa dikatakan beriman dan bisa dikatakan belum percaya sepenuhnya kepada Allah SWT.
Sebagai orang yang beriman, seharusnya kita hanya percaya pada kekuatan dan kekuasaan Allah SWT. Jikalau Allah SWT hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatan pun yang dapat mencegahnya. Pegangan bagi orang yang beriman adalah surat al-Fatihah ayat 1-7.

2.     Iman menanamkan semangat berani menghadap maut.
Beberapa manusia masih merasa sangat takut akan kematian dan tidak berani menghadapi maut. Hal ini menyebabkan sebagian orang bersikap licik dan mengorbankan orang lain agar dirinya sendiri tidak sampai berhadapan dengan maut. Kita sebagai orang yang beriman harus yakin sepenuhnya bahwa kematian di tangan Allah SWT. Pegangan bagi orang yang beriman mengenai soal hidup dan mati ada dalam firman Allah QS. an-Nisa/4:78.

3.     Iman menanamkan sikap mandiri dalam kehidupan
            Materi atau yang biasa disebut kekayaan merupakan sesuatu hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan manusia di kehidupan modern ini. Tetapi hal itu membuat mereka lebih mementingkan materi daripada ajaran Agama Islam. Hal itu menjadikan mereka menjadi seseorang yang diperbudak materi dan hanya melihat masalah dari segi kekayaan saja. Sebagai orang beriman, kita tidak boleh terlalu bergantung pada kenikmatan kehidupan di dunia saja karena sifatnya yang tidak abadi,  namun kita juga harus tetap mempertahankan iman kita kepada Allah SWT. Pegangan bagi orang yang beriman dalam hal ini ialah firman Allah dalam QS. Hud/11:6.

4.     Iman memberikan ketentraman jiwa.
Ssebagai seorang manusia tentunya hati kecil kita sering dilanda rasa resah, sedih, gundah, dan gelisah serta digoncang keras oleh keraguan dan kebimbangan. Namun orang yang beriman akan mempunyai keseimbangan perasaan, sehingga hatinya menjadi tentram (mutmainnah) dan jiwanya tenang (sakinah) karena kepercayaannya kepada Allah SWT seperti dijelaskan dalam firman Allah surat ar-Ra’d/13:28.


5.     Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah).
Kehidupan manusia yang baik yang dimaksutkan di sini adalah kehidupan seseorang yang selalu menekankan kepada kebaikan dan mengerjakan perbuatan yang baik. Hal ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya QS. an-Nahl/16:97.

6.     Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.
Iman kepada Allah akan melahirkan sikap ikhlas dalam melakukan segala macam kegiatan kebaikan, tanpa pamrih, kecuali dengan mengharapkan keridhaan Allah. Orang yang beriman akan senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diucapkan dan diyakininya, baik dengan lidah maupun hatinya. Ia juga senantiasa berpedoman pada firman Allah dalam QS. al-An’am/6:162.

7.     Iman memberi keberuntungan
Orang yang beriman tentunya akan selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah SWT yang telah membimbing dan mengarahkan orang yang beriman pada tujuan hidup yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam hidupnya, karena ia telah ditunjukkan sebuah jalan yang lurus untuk mncapai tujuan hidup sesungguhnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. al-Baqarah/2:5.

8.     Iman mencegah penyakit
Akhlak, tingkah laku, perbuatan fisik seorang mukmin, atau fungsi biologis tubuh manusia mukmin dipengaruhi oleh keimanan orang tersebut. Hal itu dikarenakan semua gerak dan perbuatan manusia mukmin, baik yang dipengaruhi oleh kemauan, seperti makan, minum, berdiri, melihat, dan berpikir, maupun yang tidak dipengaruhi oleh kemauan, seperti gerak jantung, proses pencernaan, dan pembuatan darah, tidak lebih dari serangkaian proses atau reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Organ-organ tubuh yang melaksanakan proses biokimia ini bekerja di bawah perintah hormon. Kerja bermacam-macam hormon diatur oleh hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofise yang terletak di samping bawah otak. Pengaruh dan keberhasilan kelenjar hipofise ditentukan oleh gen (pembawa sifat) yang dibawa manusia semenjak ia masih berbentuk zigot dalam rahim ibu. Dalam hal ini, iman mampu mengatur hormon dan selanjutnya membentuk gerak, tingkah laku, dan akhlak manusia.
Jika terjadi pengaruh dari luar, baik indera maupun akal, terjadi perubahan fisiologis tubuh (keseimbangan terganggu), seperti takut, marah, putus asa, dan lemah, maka keadaan ini dapat dinormalisir kembali oleh iman. Oleh karena itu, orang-orang yang dikontrol oleh iman tidak akan mudah terkena penyakit modern, seperti darah tinggi, diabetes dan kanker.
Sebaliknya, jika seseorang jauh dari prinsip-prinsip iman serta tidak mengacuhkan asas moral dan akhlak, selalu merobek-robek nilai kemanusiaan dalam setiap perbuatannya, dan tidak pernah mengingat Allah SWT, maka orang yang seperti ini hidupnya akan diikuti oleh kepanikan dan ketakutan. Hal itu akan menyebabkan tingginya produksi adrenalin dan persenyawaan lainnya. Yang bila diruntut lebih lanjut akan menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap biologi tubuh serta lapisan otak bagian atas.
Hilangnya keseimbangan hormon dan kimiawi akan mengakibatkan terganggunya kelancaran proses metabolisme zat dalam tubuh manusia. Pada waktu itu timbullah gejala penyakit, rasa sedih, dan ketegangan psikologis, serta hidupnya selalu dibayangi oleh kematian.



Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment