Wednesday, December 14, 2011

Alamat Palsu ala ITS

“Di mana? Di mana? Di mana?
Ku harus mencari ke mana?”

            Siapa yang tidak tahu lirik lagu di atas? Saya kira semua sudah tahu. Itu adalah lagu yang sangat booming. Judulnya adalah Alamat Palsu dan dinyanyikan oleh Ayu Ting-ting. Semua tempat rata-rata sedang demam Alamat Palsu. Begitu juga dengan ITS. ITS ternyata juga sedang Alamat Palsu. Belum paham? Akan saya jelaskan pada postingan saya berikut ini. Silahkan membaca.

          Hari Selasa, tanggal 6 Desember  2011, saya yang akan keluar dari SI bertemu seorang bapak-bapak menaiki sepeda motor. Dia berhenti di dekat saya dan bertanya, “mas, Teknik Informatika di mana ya?” Saya spontan menjawab,” lho pak, Informatika bukan di sini. Ke arah sana” (sambil menunjuk arah gedung Informatika dan menjelaskan cara untuk sampai ke sana). Saya yang penasaran mengapa bapak itu bisa nyasar ke sini langsung bertanya, ”bapak kok bisa sampai ke sini?” Bapak itu menjawab dengan tegas, ”saya melihat papan penunjuk jalan yang ada di depan itu mas.” Dan inilah papan nama yang dilihat oleh bapak itu.
            Papan penunjuk jalan ini ada di sebelah barat dari Graha ITS. Sedangkan gedung Teknik Informatika yang baru berada di sebelah timur Graha ITS. Memang dulunya Teknik Informatika ada di tempat itu bersama dengan jurusan Sistem Informasi. Tapi sekarang yang tertinggal di sana hanyalah Sistem Informasi saja. Teknik Informatika sudah pindah ke gedung baru. Jadi, papan penunjuk jalan itu sudah kadaluarsa.
Jujur saya agak menahan tawa saat mengetahui ada orang yang tertipu oleh penunjuk jalan yang sudah kadaluarsa itu. Namun saya juga berpikir, mengapa papan nama yang sudah kadaluarsa itu tidak dicabut saja? Apakah ITS ingin melestarikan “peninggalan sejarah”? Atau lagi demam Ayu Ting-Ting dengan Alamat Palsu-nya? Bagaimana jika semua orang seperti bapak yang saya temui tadi? Apakah semua orang harus tersesat dulu untuk mencapai Teknik Informatika?
Menurut saya, sebaiknya papan nama FTIf yang ada di depan Graha ITS dicabut saja. Atau mungkin bisa diganti dengan yang baru. Karena, menurut saya, papan nama itu menyesatkan. Terutama bagi orang yang belum mengenal ITS. Letaknya yang berada dekat dengan pintu masuk utama ITS dan dekat dengan Graha ITS membuat papan nama ini mudah terlihat. Dan kebanyakan, papan penunjuk jalan yang mudah terlihat adalah hal yang dijadikan referensi awal untuk mencari suatu tempat.
Kesimpulannya adalah, papan nama itu sudah kadaluarsa. Dan menurut orang yang sehat akal pikirannya, sesuatu yang kadaluarsa tidak layak konsumsi dan harus dimusnahkan. Makanan yang kadaluarsa saja biasanya dibuang. Apalagi yang ini. 




Artikel Terkait

2 comments: