Monday, August 5, 2013

Resensi Film : Shawshank Redemption


Judul          : Shawshank Redemption
Sutradara   : Frank Darabont
Genre         : Crime, Drama
Rilis            : 1994
Pemeran    : Morgan Freeman, Tim Robbins









          Film ini adalah film lama. Ya. Udah sejak tahun 1994. Baru-baru ini didownload dan nonton di PC. Yang bikin aku pengen lihat ini film diantaranya adalah, ada Morgan Freeman (aktor favorit), sama ini film nangkring di urutan 1 IMDB (imdb.com | situs tentang movie beserta ratingnya). Banyak orang yang bilang ini film keren banget, wajib tonton, dsb. Setelah nonton ini film, akhirnya aku tau kenapa banyak orang yang bilang gitu. Here’s my review.
          Shawshank Redemption adalah film tentang penjara yang bernama Shawshank. Ada 2 tokoh sentral dalam film ini menurut saya. Yang pertama adalah Andy Dufresne (Tim Robbin), seorang bankir yang dituduh membunuh istri dan selingkuhan istrinya. Karena itu akhirnya dia dikirim ke Shawshank. Yang kedua adalah Red (Morgan Freeman), yaitu seorang pembunuh yang saat Andy datang sudah 20 tahun di penjara di Shawshank. Dia adalah ahli pemasok barang ilegal untuk orang-orang yang ada di Shawshank.
Red (kiri) dan Andy (kanan)
          Andy mengalami perubahan besar dalam hidupnya setelah dia dipenjara. Banyak yang mem-bully dia selama dalam sel, dikejar-kejar para homoseksual yang menjuluki dirinya The Sister, penjaga penjara yang kejam, pekerjaan berat yang dilakoninya, semuanya datang bertubi-tubi menimpa Andy setiap hari. Seolah sudah menjadi kegiatan sehari-harinya menjadi mengalami nasib malang.

         Namun semuanya berubah ketika Andy membantu penjaga penjara paling kejam, Byron Hadley (Clacy Brown), untuk mendapatkan warisannya tanpa terkena pajak. Dia memanfaatkan keahliannya sebagai bankir untuk membantu Hadley. Sebagai imbalannya, dia meminta bir untuk Red dan teman2nya. Kebetulan Andy, Red, dan teman-teman Red saat itu sedang bekerja di luar sel sebagai kuli. Sejak saat itulah, Andy menjadi salah satu tahanan yang disegani, dan menjadi sahabat Red.

          Sepanjang film kita disuguhkan pemandangan tentang penjara, betapa kerasnya hidup di sana, betapa sunyinya. Tapi yang membuat film ini jadi bagus adalah ketika melihat bagaimana Andy survive dalam kerasnya kehidupan penjara dengan kecerdasannya dan kesabarannya. Bagaimana Andy membuat tempat yang sunyi itu menjadi lebih berwarna. Terlihat dengan usaha Andy untuk membantu semua orang yang ada di penjara tersebut. Diantaranya adalah penjaga penjara kejam Hadley, pustakawan tua Brooks (James Whitmore), napi muda rock n’ roll Tommy Williams (Gill Bellows), sampai kepala penjara Samuel Norton (Bob Gunton) yang korup. Semua dilakukannya berdasarkan satu hal yang diyakininya. Harapan. Hal yang dilihat Andy, sudah tidak ada di dalam penjara ini, dan dia berusaha membangkitkan lagi harapan-harapan yang hilang itu.

          Film ini sama sekali tidak menggunakan visual efek, minim adegan aksi, tapi ceritanya sangat kuat. Tiap adegan dalam film ini bermakna, dan lebih dramatis lagi tentunya, karena dinarasikan oleh Morgan Freeman dan suaranya yang seksi itu. Benar-benar membuat terlena orang yang menonton. Dan seperti biasa, film yang saya sukai lebih banyak karena deretan kata-kata indah yang ada dalam dialog atau narasinya. Dan film ini memiliki banyak sekali kata-kata indah. Benar-benar film yang inspiratif. Tidak salah banyak orang menjadikannya film terbaik yang pernah ditonton. So, bagi kalian yang belum nonton, ini film yang worth to see.

Ada sebuah kata-kata yang indah yang diucapkan Andy pada Red dalam suratnya. Isinya adalah :

“… hope is a good thing, maybe the best of things, and no good thing ever dies.

Begitu pula dengan film ini. Film bagus memang tidak pernah mati. Film ini sudah berumur lebih dari 20 tahun. And still impressed me. Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat :D





Artikel Terkait

1 comment:

  1. Untuk genre film motivasi, ini merupakan film yang paling nomor satu di dalam list saya. Saya pun menulis review-nya di sini: http://www.ligafilm.com/review-the-shawshank-redemption-tidak-pernah-pasrah/

    ReplyDelete