Friday, November 4, 2011

Kesejahteraan Sosial dalam Islam


        Islam adalah agama rahmatan lil alami. Rahmat bagi seluruh alam. Hal ini menunjukkan bahwa dalam Islam, kesejahteraan sosial suatu umat adalah hal yang penting. Dalam Al Qur’an dijelaskan secara lengkap, maksud kesejahteraan sosial, definisinya, dan cara melakukannya.

Definisi Kata
Arti kata sejahtera adalah aman, sentosa, makmur. Atau juga bisa diartikan selamat (terbebas) dari segala macam gangguan, masalah ataupun kesulitan. Bisa juga diartikan terpenuhinya kebutuhan dan jauh dari kesusahan. Arti kata sosial sendiri adalah hubungan antar manusia. Dalam hal ini yang dimaksud sosial adalah suatu kondisi/keadaan masyarakat. Jadi, kesejahteraan sosial dapat diartikan menjadi suatu keadaan masyarakat yang aman, sentosa, makmur. Terbebas dari segala macam gangguan, masalah, ataupun kesulitan.

Kesejahteraan Sosial dalam Islam
Menurut para pakar, kesejahteraan sosial yang dicita-citakan oleh Islam tercermin dari surga. Suatu tempat di mana masyarakat yang sejahtera dapat terwujud secara absolut. Allah SWT mendeskripsikan surga pada QS Thaha 118-119 yang artinya : “Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak pula ditimpa panas matahari di dalamnya.”
Dijaminnya semua fasilitas mulai dari pangan, sandang, dan lain sebagainya itu oleh Allah SWT menunjukkan betapa sejahteranya kehidupan di surga. Dengan keadaan yang seperti itu, semua orang yang berada di surga hidup dalam situasi yang damai dan harmonis. Namun, hal ini masih menjadi cita-cita umat manusia.
Namun bukan berarti di dunia kita tidak bisa sejahtera. Sejahtera dalam realita hidup di dunia ini adalah relatif. Tergantung pandangan masing-masing tentang bagaimana tingkat sejahtera yang diinginkan. Dalam Islam, kesejahteraan sosial di dunia lebih ditekankan pada keadilan dan persamaan hak. Allah SWT sudah memberi petunjuk lewat Nabi Muhammad SAW tentang keadilan dan persamaan hak. Diantaranya adalah hadits berikut:
·        “Belum  sempurna  iman seorang  muslim  hingga  ia  mencintai  saudaranya  bagaikan  mencintai  diri  sendiri”
·        “Belum  sempurna  iman  seorang  muslim  yang  tidur  dalam  keadaan  kenyang sementara  saudaranya  (tetangganya)  dalam  keadaan  lapar”
Allah SWT juga memberi petunjuk dalam Al Qur’an yaitu pada QS Al Maun ayat 1-7, QS AL Maidah ayat 8, dan QS Al Hujurat ayat 11.
Artinya: “Taukah engkau orang-orang yang mendustakan agama, yaitu orang-orang yang meninggalkan anak yatim dan tidak menghiraukan kehidupan orang miskin. Maka celakalah orang-orang yang melakukan sholat, yaitu orang-orang yang lali dari sholatnya, dan berbuat riya’, serta enggan menolong dengan barang yang berguna”
 Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok ‎kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik ‎dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita ‎‎(mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita ‎‎(yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan ‎janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil ‎memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ‎ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman‏ ‏dan barangsiapa yang tidak ‎bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”
Dari beberapa referensi di atas, dapat disimpulkan bahwa, Allah SWT sudah menekankan kepada hambanya untuk saling membantu agar tercipta keadilan. Dengan adanya keadilan itu, akan tercipta kehidupan yang harmonis. Dan kehidupan yang harmonis akan menciptakan kesejahteraan sosial. Bukan hanya kesejahteraan materi (jasmani). Tetapi juga non materi (rohani).
Selain itu, Allah juga menekankan pada manusia, apabila di dunia menginginkan kehidupan yang sejahtera maka beriman dan bertakwalah pada Allah SWT. Seperti yang disebutkan pada QS Al A’raf ayat 96 berikut ini:
Artinya: “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. (Tetapi) mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”

Kesimpulan
Dari semua yang dibahas di atas, membuktikan bahwa Islam menginginkan sekali terciptanya kesejahteraan sosial di dunia ini (dan juga di akhirat tentunya). Bukan hanya kesejahteraan jasmani, namun juga rohani. Karena itu, untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, hal yang paling dekat yang bisa dilakukan adalah beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berusaha untuk mencapai kesejahteraan diri sendiri. Setelah itu adalah bersikap adil orang lain. Maka kesejahteraan sosial akan tercipta dengan sendirinya.



Artikel Terkait

1 comment:

  1. Pengen Jadi Jutawan?
    Main Di Zeusbola!
    Promo Terbanyak!
    Bonus Menarik!
    Deposit Super Murah!


    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607




    Pelayanan Super Ramah, Profesional, Teraman & Fast Respon.
    Layanan Customer Service Online 24Jam nonstop.

    ◘◘Berapapun Kemenangan Anda Di Bayar Tuntas !◘◘


    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607


    ReplyDelete