Sunday, November 27, 2011

Resensi Buku : The Tales of Beedle the Bard

Judul          : The Tales of Beedle the Bard
Pengarang  : J.K. Rowling
Tebal          : 143 halaman


Buat Penggemar Harry Potter, silahkan masuk...







             



           Seolah ingin mengobati kerinduan para pecinta Harry Potter, J.K. Rowling kembali merilis buku baru yang berjudul “The Tales of Beedle the Bard”. Masih dengan genre yang sama, yaitu fantasi, J.K. Rowling kembali memainkan syaraf syaraf imajinasi di otak kita. Dengan gaya ceritanya yang tentu sudah akrab bagi orang – orang yang sudah pernah membaca novel – novel Harry Potter, kali ini bu Rowling membuat buku yang pernah disinggung di salah satu novel Harry Potter.

            J. K . Rowling terkenal sebagai penulis yang selalu all-out dalam membuat karya-karyanya. Bahkan J.K. Rowling sebelum buku ini sudah membuat buku lain yang seolah-olah berasal dari dunia Harry Potter, yaitu “Quidditch : Through The Ages” yang seolah berasal dari perpustakaan Hogwarts dan “Fantastic Beasts and Where to Find Them” yang dibuat seolah itu adalah buku milik si Harry Potter sendiri, lengkap dengan coretan – coretannya. Di sampul dalam buku ini pun tertulis “diterjemahkan dari bahasa rune kuno oleh Hermione Granger”
            Novel ini terdiri dari 5 cerita, yang berjudul The Wizard and the Hopping Pot, The Fountain of Fair Fortune, The Warlock’s Hairy Heart, Babbitty Rabbitty and Her Cackling Stump, dan The Tale of the Three Brothers. Kesemua cerita ini dibuat seolah – olah benar – benar sebuah terjemahan dari sebuah buku cerita di dunia sihir. Seperti kedua buku sebelumnya, di novel ini Albus Dumbledore turut memberikan komentar.
            Cerita pertama berjudul  The Wizard and the Hopping Pot  bercerita tentang seorang penyihir yang mendapat warisan sebuah kuali dari ayahnya yang juga seorang penyihir. Berbeda dengan anaknya yang tidak menyukai muggle (manusia non-penyihir) , ayahnya sangat suka membantu penduduk muggle dengan menggunakan kuali itu. Karena si anak tidak mau menolong muggle lagi setelah ayahnya tiada, kuali itu secara ajaib menumbuhkan satu kaki dan terus melompat lompat kesana kemari. Kuali itu juga menirukan semua kesusahan para muggle yang ditolak oleh penyihir tersebut. Suara ringkik keledai, bisul, siput, air mata, keju busuk terus keluar dari kuali tersebut. Kuali itu juga terus melompat mengikuti kemanapun penyihir muda itu pergi. Akhirnya, penyihir muda itu tidak kuat lagi dan dia menolong semua muggle yang membutuhkannya.
            Cerita yang kedua berjudul The Fountain of Fair Fortune. Cerita kali ini bercerita tentang sebuah air mancur yang konon menjanjikan keberuntungan abadi. Gerbang menuju air mancur ini hanya terbuka selama kurang dari 24 jam tiap tahun dan dijaga oleh 3 penghalang.
            Cerita ketiga berjudul The Warlock’s Hairy Heart yang menceritakan tentang Warlock yang mengeluarkan hatinya sendiri agar tak bisa merasakan cinta. Hingga suatu hari saat ia mengembalikan hatinya ke tempat yang seharusnya, hati itu malah meracuni dirinya sendiri dan membunuh dirinya.
            Cerita terakhir berjudul The Tale of the Three Brother. Cerita ini bisa dibilang merupakan cerita yang paling terkenal. Karena cerita ini pernah diceritakan di novel dan film Harry Potter sebagai asal mula adanya 3 relikui kematian yang berupa tongkat sihir elder, batu kebangkitan, dan jubah gaib.
            Novel ini merupakan novel yang sangat amat disarankan untuk dibaca bagi penggemar karya – karya J.K. Rowling. Dengan permainan kata kata yang indah, memainkan imajinasi kita hingga titik tertinggi. Sangat khas J.K. Rowling!



Artikel Terkait

6 comments:

  1. aku punya lo buku ini!!! XD
    yang versi bahasa inggris tapi :D
    cerita terakhir bagus banget, ama yang the fountain of fair fortune juga :D

    ReplyDelete
  2. keren emang ceritane... mangkane tak resensi...

    ReplyDelete
  3. kayake apik....
    lek ndwe nyileh ndra.

    ReplyDelete
  4. menarik.... :D , jk rowling mengajari kita untuk selalu berimajinasi..like it ^^

    ReplyDelete
  5. @firman : ada tapi ebook man...
    @rindang: bener... imajinasi yang mendekati nyata...

    ReplyDelete