Sunday, January 26, 2014

Bersepeda, Bonek, PSSI, dan Demokrasi

Sebuah pemandangan yang unik saya lihat di depan gedung Grahadi Surabaya pagi ini tanggal 26 Januari 2014. Banyak sekali bonek berkumpul sambil membentangkan spanduk berisi protes terhadap PSSI. Banyak juga polisi yang berjaga di depan gedung Grahadi, menertibkan bonek yang berdemo juga mengatur lalu-lintas. Ada apa gerangan?

Pagi sekitar jam 8 pagi ini tanggal 26 Januari 2014 di depan Gedung Grahadi Surabaya terlihat sangat ramai. Saya dan teman-teman saya yang pulang dari bersepeda pagi di Car Free Day Taman Bungkul penasaran dengan apa yang terjadi. Ternyata ada Bonek berkumpul di depan Grahadi sepertinya bersiap untuk melakukan demo. Saya baca di koran, demo itu adalah untuk menolak Kongres PSSI yang diadakan di Surabaya hari ini (26 Januari 2014).
Warna kebanggaan Bonek yaitu Hijau menghiasi jalan di seberang Gedung Grahadi. Mereka berkumpul di sana karena di depan Grahadi banyak polisi yang berjaga. Bonek banyak berkumpul di taman Apsari dan Kantor Pos yang sekarang jadi Coffe Toffe. Spanduk dibawa para bonek itu untuk memprotes PSSI yang tidak mengakui klub kesayangan arek Surabaya yaitu Persebaya 1927. Menurut berita terkini bonek akan memblokir akses ke Hotel Shangri-la Surabaya tempat Kongres PSSI berlangsung. Berikut ini foto ketika saya melintas di depan Grahadi tadi pagi.





Saat saya hendak pulang ke rumah sekitar jam 11 siang tadi, saya melewati Jalan Kertajaya. Awalnya tidak ada yang aneh. Tapi tiba-tiba saya melihat sesuatu yang aneh. Di aspal jalan Kertajaya ada tulisan yang ditulis dengan cat semprot warna putih. Tulisan itu merujuk pada PSSI yang berisi umpatan. Sepertinya rombongan Bonek sempat lewat Kertajaya dan sengaja mencoret jalanan seperti yang terlihat di bawah ini.



Saya melihatnya sebagai sesuatu yang tidak pantas. Kekesalan, opini, masukan, dan kritik seharusnya disampaikan dengan baik melalui cara-cara yang juga baik. Demo adalah salah satu hal yang menurut saya baik untuk menyampaikan aspirasi dan saya pikir, aksi demo yang dilakukan Bonek di Grahadi adalah tindakan yang sah-sah saja. Namun jika sudah sampai merusak atau mengotori fasilitas umum seperti gambar di atas, itu menurut saya sudah bukan tindakan yang patut untuk dilakukan. Seharusnya hal itu tidak usah dilakukan. Selain mengotori, mencorat-coret jalan raya juga bukan media yang baik untuk beraspirasi. Gak akan dibaca, mengganggu pemandangan iya.
Setelah hari ini saya belajar 1 hal bahwa beraspirasi, berdemokrasi, menyampaikan pendapat itu ada caranya. Lakukan dengan baik maka aspirasi anda (MUNGKIN) akan didengar dan ditindak lanjuti. Namun jika menyampaikan aspirasinya tidak pada tempatnya dan dengan cara yang tidak baik, maka aspirasi anda hanya akan menjadi noda buruk sekaligus membuat orang berpikiran negatif terhadap si pelaku. Bukannya jadi pahlawan, yang ada malah menjadi orang yang dicela. So, pikir 2 kali untuk menyampaikan pendapat anda.
Sekian dulu opini dan reportase singkat dari saya. Semoga semua yang membaca mendapatkan apa yang hendak saya sampaikan. Dan semoga, bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat :D



Artikel Terkait

1 comment: