Thursday, October 11, 2012

Resensi Film: Looper


Judul          : Looper
Sutradara   : Rian Johnson
Genre         : Action, Sci-Fi
Rilis            : 2012
Pemeran    : Joseph Gordon-Levitt, Bruce Wilis, Emily Blunt







Sekitar tahun 2044, masih belum ditemukan adanya mesin penjelajah waktu. Tapi 30 tahun setelahnya, mesin penjelajah waktu sudah ada. Dan mesin waktu tersebut digunakan sebuah orang-orang di tahun 2074 untuk membuang para penjahat ke masa 30 tahun yang lalu. Adalah sebuah organisasi bernama Looper yang bertugas membunuh penjahat yang dikirimkan dari masa depan tersebut dan melenyapkannya. Setiap orang yang bekerja pada organisasi itu disebut Loopers. Tidak boleh ada penjahat masa depan yang lolos dari Loopers. Setiap tugas harus dijalankan dengan baik. Sebagai imbalannya, Loopers dapat mengambil batangan perak dari punggung penjahat yang dia bunuh dan ditukar dengan uang bayarannya. Semakin banyak membunuh, semakin banyak uang atau perak yang didapat.
Loopers dan korbannya
Satu hal mengapa pembunuh bayaran itu disebut Loopers. Para Loopers tersebut memiliki “putaran” (loop) atau siklus. Ada suatu masa di mana seorang Looper harus menghabisi dirinya sendiri di masa depan atau biasa disebut closing the loop. Dalam kontraknya, Loopers sudah mengetahui hal ini. Oleh karena itu, setiap Loopers pasti sudah mengetahui ajalnya yaitu 30 tahun setelah dia melakukan closing the loop. Konsep Looper ini adalah buatan dari Rainmaker. Bos gangster yang amat sangat jahat di tahun 2074. Tak ada yang tau apa yang mendasari dia melakukan itu dan bahkan tidak banyak orang yang tahu sosok sang Rainmaker.
Joe dan Seth adalah 2 orang Loopers yang sudah akan “pensiun” atau akan melakukan closing the loop. Seth yang pertama kali mendapatkan kesempatan untuk melakukan closing the loop  malah gagal melakukan tugasnya dengan baik. Seth merasa iba dan akhirnya melepaskan “Seth Tua”. Karena kegagalannya, Seth dibunuh oleh orang-orang Looper dan “Seth tua” pun lenyap.
Joe (mengemudi) dan Seth
Sedangkan Joe, yang mendapat giliran selanjutnya juga gagal. Bukan karena iba. Namun karena “Joe tua” berhasil membekuk Joe dan kabur sebelum Joe sempat membunuhnya. Dan dari sinilah, cerita untuk mengubah masa depan dimulai. “Joe tua” mengetahui bahwa di tahun 2044 ini, sang Rainmaker masih kecil dan agar tidak membuat kekacauan di masa depan, “Joe tua” harus membunuhnya. Berhasilkah “Joe tua” mengubah sejarah dunia? Mengubah sejarahnya sendiri. Atau bahkan Joe yang akan merubah masa depannya?
Joe tua (kiri) dan Joe (kanan)
Film ini menurut saya adalah film yang lebih menonjolkan sisi kemanusiaan. Bagaimana perang batin seorang pembunuh bayaran, bejatnya para gangster, persahabatan, kasih sayang ibu kepada anaknya, dan lain sebagainya. Namun packaging-nya lah yang membuat film ini menarik. Dengan balutan action dan science-fiction, film ini menawarkan banyak sekali aksi menarik. Gambaran tentang kota di tahun 2044 yang menurut saya pas. Tidak terlalu mengada-ada. Sesuai dengan set cerita dari film ini.
Emily Blunt berperan sebagai seorang ibu yang rela berkorban demi anaknya
Sedangkan dari isi film/ceritanya saya juga sukses dibuat terkesan. Saya yang awalnya berharap menonton film aksi yang futuristik dengan time machine-nya malah mendapat film dengan cerita yang cukup dalam. Dari mulai kerasnya kehidupan gangster dan pembunuh bayaran sampai lembutnya kasih sayang seorang ibu pada anaknya, semua diceritakan dengan sangat bagus. Saya paling terkesan dengan qoute yang diucapkan oleh Joe di akhir film yang menurut saya sangat bagus dan membuat film ini worth it untuk dilihat.
Sekian dulu kesan-kesan saya mengenai film yang baru saya tonton ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih :D




Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment