Tawadhu’
Dari judul di atas, pasti anda bertanya-tanya. Apa itu tawadhu’? Apa untungnya jika saya mengetahui apa itu tawadhu? Tawadhu' adalah suatu sifat yang sangat terpuji. Allah SWT dan Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk bersikap tawadhu'. Sifat ini tidak hanya terpuji, namun juga memiliki banyak kebaikan.
Arti Tawadhu’
Tawadhu’ artinya adalah rendah hati. Sifat yang tidak merasa lebih hebat dari orang lain. Tidak membangga-banggakan diri. Karena orang yang memiliki sifat tawadhu’ adalah orang yang sadar bahwa semua yang dimilikinya, yang dicapainya, yang didapatkannya adalah dari Allah SWT. Semua karena Allah.
Lawan dari tawadhu’ sendiri adalah takabbur. Tinggi hati alias sombong. Sombong adalah sifat yang selalu membangga-banggakan diri, selalu merasa paling hebat, semua orang adalah tidak lebih baik dari dirinya, dan semua apa yang didapatkan dan dicapainya adalah karena usaha dan kemampuannya semata. Sifat yang seperti ini adalah sifat yang dibenci oleh Allah. Sifatnya setan.
Ciri-ciri orang yang tawadhu’ biasanya adalah, orangnya selalu tenang dan banyak bersyukur. Apabila dipuji karena prestasinya, biasanya ia berkata, ”aku tidak akan bisa seperti ini tanpa bantuan Allah”. Betapa mulianya akhlak ini. Maka dari itu, sudah selayaknya setiap umat Islam mengamalkan sifat ini.
Di Indonesia sendiri sudah ada ilmu padi. Ilmu yang mengamalkan sikap tawadhu’.
“seperti padi, semakin berisi semakin merunduk”
Pepatah itu menunjukkan bahwa apabila seseorang, sudah memiliki banyak pencapaian, sudah seharusnya manusia semakin merunduk. Merunduk di sini artinya rendah diri. Bukan menghinakan diri. Tetapi bersikap tidak sombong. Tetap mengingat bahwa pencapaiannya adalah karena Allah.
Perintah Tawadhu’
Pada bab sebelumnya, sudah dibahas betapa mulianya tawadhu’. Saking mulianya, banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an maupun hadits yang menegaskan perintah untuk bersifat tawadhu’. Di antaranya adalah sebagai berikut:
· QS. Al Furqaan: 63
Artinya:
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.”
Pembahasan:
Ayat di atas merupakan perintah Allah yang menyuruh hamba-hambanya bertawadhu’. Selalu sabar dan rendah hati meskipun orang-orang lain mengganggu. Bahkan orang yang bertawadhu’ akan menjawab gangguan orang dengan perkataan yang indah dan mengandung keselamatan.
· QS. Asy Syu’ara: 215
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu yaitu orang-orang yang beriman.”
Pembahasan:
Allah secara jelas memerintahkan kita untuk bertawadhu’. Karena orang-orang yang bertawadhu’ adalah orang yang berakhlak mulia. Dan orang-orang yang bertawadhu’ akan diikuti orang-orang yang beriman.
· QS. An Nahl: 23
“Tidak diragukan lagi bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.”
Pembahasan:
Pada ayat di atas Allah menegaskan bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang manusia lahirkan. Maksudnya, apapun yang dihasilkan, diciptakan, dan dicapai manusia adalah karena Allah. Maka tidak sepantasnya manusia menyombongkan diri. Dan di ayat tersebut, Allah juga menegaskan bahwa, Allah tidak menyukai orang yang sombong. Karena itu tanamkan sifat tawadhu’. Karena Allah menyukai orang yang tawadhu’.
Manfaat Bersikap Tawadhu’
Banyak sekali perintah untuk bersikap tawadhu’ yang diperintahkan Allah di dalam Al Qur’an. Juga sudah banyak contoh yang sudah diberikan oleh suri tauladan kita, junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Apa maksud dari semua itu? Mengapa harus diperintahkan tawadhu’? Mengapa Rasulullah bersikap tawadhu’? Jawaban yang pasti karena tawadhu’ adalah sikap yang mulia. Tidak pernah Allah dan Rasulullah menyuruh kita untuk berbuat yang tidak baik. Pasti apa-apa yang diperintahkan Allah dan rasulNya membawa manfaat. Membawa kebaikan bagi umat. Berikut beberapa manfaat bersikap tawadhu’:
- · Mempertebal keimanan
- · Banyak disukai orang lain
- · Disukai oleh Allah SWT
- · Membuat hubungan antar masyarakat menjadi lebih akrab dan harmonis
- · Dll.
Maka dari itu, sebaiknya kita mengamalkan sikap ini dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah selalu melindungi dan meridhoi kita semua. Amin.
No comments:
Post a Comment